Selamat datang Di Pejawaran Agro. Blog ini memuat tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia pertanian. silakan share pengalaman anda dalam bertani disini. mudah-mudahan bermanfaat dan jayalah petani indonesia.
Kamis, 09 September 2010
PEJAWARAN AGRO: CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI URIN KELINCI
PEJAWARAN AGRO: CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI URIN KELINCI: "PENDAHULUAN Pada dekade terakhir ini banyak petani mengeluh tentang tingginya harga sarana produksi terutama pupuk kimia, banyak petani ..."
Senin, 06 September 2010
CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI URIN KELINCI
PENDAHULUAN
Pada dekade terakhir ini banyak petani mengeluh tentang tingginya harga sarana produksi terutama pupuk kimia, banyak petani yang tidak mampu lagi untuk membeli pupuk kimia, sehingga produksi hasil usaha taninya rendah.
Sebagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut petani memberikan pupuk hijau atau pupuk kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghacuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Namun limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan limbah ternak tidak bisa langsung diberikan ke tanah, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Limbah cair urien kelinci sementara ini banyak tidak digunakan oleh para peternak kelinci, padahal urine (kencing ) kelinci yang sudah diolah menjadi pupuk organik cair, tidak hanya bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan mengembalikan kesuburan lahan, tetapi dapat juga untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan usahatani. Bahkan bila hasilnya dalam jumlah banyak, tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, akan tetapi dapat juga dijual untuk menambah pendapatan.
Berikut ini kami sajikan bagaimana mengolah limbah cair dari air kencing atau urien kelinci yang dapat dibuat untuk bahan baku pupuk organik yaitu sebagai pupuk organik cair.
BAHAN DAN ALAT
A. Bahan :
1. Urin Kelinci : 100 liter
2. Laos / Lengkuas : 5 kg
3. Temu ireng : 5 kg
4. Jahe : 5 kg
5. Kencur : 5 kg
6. Kunyit : 5 kg
7. Daun Sambiloto/Mimbo : 5 kg
8. EM4 : 200 – 400 cc
9. Mikroba Probiotik : 300 cc
10. Limbah ikan keringTerasi : 2 kg
11. Tetes tebu : 2 liter
B. Alat :
1. Pisau
2. Alu dan Lumpang
3. Penggiling daging
4. Drum Plastik
CARA MEMBUATNYA
1. Semua empon-empon diiris-iris pakai pisau kemudian ditumbuk bersamaan dengan daun sambiloto / mimbo..
2. Sesudah ditumbuk kemudian digiling
3. Masukan urin kelinci dalam drum yang sudah disiapkan.
4. Masukan semua empon-empon, tetes, EM4, limbah ikan/terasi dan mikroba probiotik (Azotobacter). Aduk sampai rata kira-kira ½ jam.
5. Tutup drum dan diamkan. Letakan drum di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan curah air hujan langsung.
6. Setiap hari aduk dua kali dan tutup kembali.
7. Dalam waktu sekitar 1 bulan, campuran air kencing kelinci sudah jadi dan dapat digunakan untuk pupuk organik cair.
CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR URINE KELINCI PLUS
250 ml pupuk organik cair urien kelinci plus dicampur dengan 14 liter air bersih, dan semprotkan pada seluruh bagian tanaman.
Selain dapat memperbaiki struktur tanah, pupuk organik cair urin kelinci Plus bermanfaat juga untuk pertumbuhan tanaman, herbisida pra tumbuh dan sekaligus dapat mengendalikan serangan hama penyakit. Mengusir hama tikus, walang sangit dan serangga kecil pengganggu lainnya.
10. Limbah ikan keringTerasi : 2 kg
11. Tetes tebu : 2 liter
B. Alat :
1. Pisau
2. Alu dan Lumpang
3. Penggiling daging
4. Drum Plastik
CARA MEMBUATNYA
1. Semua empon-empon diiris-iris pakai pisau kemudian ditumbuk bersamaan dengan daun sambiloto / mimbo..
2. Sesudah ditumbuk kemudian digiling
3. Masukan urin kelinci dalam drum yang sudah disiapkan.
4. Masukan semua empon-empon, tetes, EM4, limbah ikan/terasi dan mikroba probiotik (Azotobacter). Aduk sampai rata kira-kira ½ jam.
5. Tutup drum dan diamkan. Letakan drum di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan curah air hujan langsung.
6. Setiap hari aduk dua kali dan tutup kembali.
7. Dalam waktu sekitar 1 bulan, campuran air kencing kelinci sudah jadi dan dapat digunakan untuk pupuk organik cair.
CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR URINE KELINCI PLUS
250 ml pupuk organik cair urien kelinci plus dicampur dengan 14 liter air bersih, dan semprotkan pada seluruh bagian tanaman.
Selain dapat memperbaiki struktur tanah, pupuk organik cair urin kelinci Plus bermanfaat juga untuk pertumbuhan tanaman, herbisida pra tumbuh dan sekaligus dapat mengendalikan serangan hama penyakit. Mengusir hama tikus, walang sangit dan serangga kecil pengganggu lainnya.
Minggu, 05 September 2010
AKTIVATOR KOMPOS
Dalam proses pembuatan kompos ada yang mempergunakan bahan aktivator untuk mempercepat proses komposting, Beberapa bahan aktivator yang dikenal dan beredar di pasaran (Bandung, 2005) antara lain:
• OrgaDec
• Stardec
• EM-4
• Harmony
• Fix-up plus, dan lain-lain
Proses pembuatan kompos yang dilakukan mempergunakan larutan effective microorganisme 4 yang disingkat EM-4. EM-4 pertama kali ditemukan oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus. Jepang.
Dalam EM 4 ini terdapat sekitar 80 genus microorganisme fermentor. Microorganisme ini dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Secara global terdapat 5 golongan yang pokok yaitu:
1. Bakteri fotosintetik
2. Lactobacillus sp
3. Streptomycetes sp
4. Ragi (yeast)
5. Actinomycetes
Bakteri fotosintetik
Bakteri ini merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa nitrogen, gula, dan substansi bioaktif lainnya. Hasil metabolir yang diproduksi dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan.
Lactobacillus sp.
Bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai hasil penguaraian gula dan karbohidrat lain yang bekerjasama dengan bakteri fotosintesis dan ragi. Asam laktat ini merupakan bahan sterilisasi yang kuat yang dapat menekan mikroorganisme berbahaya dan dapat menguraikan bahan organik dengan cepat.
Streptomycetes sp.
Streptomycetes sp. mengeluarkan enzim streptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit yang merugikan.
Ragi (yeast)
Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi. Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk pertumbuhan sel dan pembelahan akar. Ragi ini juga berperan dalam perkembangan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain seperti Actinomycetes dan bacteri asam laktat.
Actinomycetes
Actinomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintesis dan merubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan patogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat esential untuk pertumbuhannya. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan mikroorganisme lain.
Pembuatan Aktivator Kompos
Bahan baku
1. Induk EM-4 1 liter
2. Air Kelapa 1 liter
3. Molase atau air gula 1 liter
4. Ditambahkan air 7 liter
Cara Pembuatan
1. Campurkan ke empat bahan
2. Masukkan dalam tempat tertutup seperti botol air mineral, jerigen atau drum
3. Diamkan sampai keluar gas
4. Setiap hari gas yang dihasilkan dibuang
5. Setelah 14 hari bahan siap dipakai.
Cara Pemakaian
1. Aktivator yang telah dibuat dengan cara diatas ditambah 10 liter air kelapa
2. Ditambah 10 liter air gula/molase
3. Ditambah 70 liter air
4. Diamkan selama 1 hari 1 malam
5. Campurkan ke kompos yang akan dibuat
6. Larutan 100 liter EM-4 dapat dipakai untuk campuran 2.000 kg bahan baku kompos.
budidaya cabe merah
MENANAM CABE MERAH
DI LAHAN KERING
Cabe atau lombok (Capsicum annum) termasuk suku Selanaceae dan merupakan tanaman
yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabe banyak
mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang rasanya pedas dan
memberikan kehangatan panas bila kita gunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur).
Kita sering melihat para ibu rumah tangga yang menanam cabe sebagai selingan yang
menguntungkan. Hasil buahnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa harus
membelinya di pasar.
yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabe banyak
mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang rasanya pedas dan
memberikan kehangatan panas bila kita gunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur).
Kita sering melihat para ibu rumah tangga yang menanam cabe sebagai selingan yang
menguntungkan. Hasil buahnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa harus
membelinya di pasar.
Syarat Tumbuh
Tanaman cabe, cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak
tergenang air ; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering
adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi,
bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada
resiko kegagalan. Usahakan dibuat saluran drainase yang baik.
Tanaman ini diperbanyak melalui biji, yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas
dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah kita seleksi untuk bibit dijemur hingga kering.
Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru kita ambil bijinya: Untuk
areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).
tergenang air ; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering
adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi,
bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada
resiko kegagalan. Usahakan dibuat saluran drainase yang baik.
Tanaman ini diperbanyak melalui biji, yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas
dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah kita seleksi untuk bibit dijemur hingga kering.
Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru kita ambil bijinya: Untuk
areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).
Persemaian
Tanah persemaian digemburkan dan dibikin bedengan dengan lebar 125 cm panjang
menurut ukuran tanah dan diberi pupuk kandang dan diberi TSP I Kg per meter bujur
sangkar 2 (dua) hari sebelum benih ditaburkan. Setelah itu ditutup dengan tanah atau sekam
untuk menghindari hujan dan angin. Benih cabe dapat dipindahkan setelah berumur 1 (satu)
bulan.
menurut ukuran tanah dan diberi pupuk kandang dan diberi TSP I Kg per meter bujur
sangkar 2 (dua) hari sebelum benih ditaburkan. Setelah itu ditutup dengan tanah atau sekam
untuk menghindari hujan dan angin. Benih cabe dapat dipindahkan setelah berumur 1 (satu)
bulan.
Pengolahan Tanah
Sambil menunggu bibit yang akan dipindahkan, tanah disiapkan dengan pengolahan yang
baik, bersamaan dengan itu diperam pupuk . kandang yang dicampur dengan TSP dan Urea
selama 20 hari (1 karung pupuk kandang + 1 Kg TSP + 1 \4 Kg Urea). Satu hektar
membutuhkan pupuk kandang 15 ton. Seminggu sebelum tanam, pupuk kandang
dimasukkan kedalam lubang tanam kurang lebih 1\5 Kg per lubang dengan jarak tanam 50 x
60 Cm. Umur bibit 1-1,5 bulan. Bila tersedia Biofert, berikan soil conditioner (penyubur
tanah) ini dengan dosis 30 Kg per hektar. Biofert membuat pemupukan lebih efisien dan
meningkatkan mutu buah cabe.
baik, bersamaan dengan itu diperam pupuk . kandang yang dicampur dengan TSP dan Urea
selama 20 hari (1 karung pupuk kandang + 1 Kg TSP + 1 \4 Kg Urea). Satu hektar
membutuhkan pupuk kandang 15 ton. Seminggu sebelum tanam, pupuk kandang
dimasukkan kedalam lubang tanam kurang lebih 1\5 Kg per lubang dengan jarak tanam 50 x
60 Cm. Umur bibit 1-1,5 bulan. Bila tersedia Biofert, berikan soil conditioner (penyubur
tanah) ini dengan dosis 30 Kg per hektar. Biofert membuat pemupukan lebih efisien dan
meningkatkan mutu buah cabe.
Pemeliharaan
Setelah tanaman berumur 15 - 20 hari tanam, dilakukan pemupukan pertama. Caranya
dengan mencampur Za 400 Kg, TSP 200 Kg dan KCL 50 Kg per hektar; caranya diberikan
10 gram per lubang. Pada umur 35 - 40 hari setelah tanam dipupuk lag] dengan 350 Kg Za
dan 50 Kg KC1, diberikan 15 gram per lubang.
Pemupukan selanjutnya pada umur 60 hari setelah tanam dengan memberikan Za 400 Kg
dan KCl 50 Kg diberikan 20 gram per lubang tanam. Pemupukan tetap diulangi lagi setiap 20
hari sekali setelah tanaman cabe panen 4 - 5 kali, dengan dosis seperti di atas. Untuk
meningkatkan produksi dari tanaman cabe perlu diberikan PPC seperti (Bayfolan, Super
Florosing, Gandasil D\B Grenzit, dll) dimulai pada hari ke-4, 8 dan 12 setelah tanam
kemudian satu kali seminggu.
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) diberikan setelah tanaman berumur 15 hari, dan diberikan
setiap 20 hari sekali. ZPT yang digunakan adalah Dekamon, Darmasri, Sitosim, Atonik dan
lain-lain dengan ukuran satu sendok teh dalam 20 liter air.
Berikan mulsa jika memasuki musim kering. Mulsa mencegah penguapan daun dan tanah
serta membuat tanah lembab dan gembur.
dengan mencampur Za 400 Kg, TSP 200 Kg dan KCL 50 Kg per hektar; caranya diberikan
10 gram per lubang. Pada umur 35 - 40 hari setelah tanam dipupuk lag] dengan 350 Kg Za
dan 50 Kg KC1, diberikan 15 gram per lubang.
Pemupukan selanjutnya pada umur 60 hari setelah tanam dengan memberikan Za 400 Kg
dan KCl 50 Kg diberikan 20 gram per lubang tanam. Pemupukan tetap diulangi lagi setiap 20
hari sekali setelah tanaman cabe panen 4 - 5 kali, dengan dosis seperti di atas. Untuk
meningkatkan produksi dari tanaman cabe perlu diberikan PPC seperti (Bayfolan, Super
Florosing, Gandasil D\B Grenzit, dll) dimulai pada hari ke-4, 8 dan 12 setelah tanam
kemudian satu kali seminggu.
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) diberikan setelah tanaman berumur 15 hari, dan diberikan
setiap 20 hari sekali. ZPT yang digunakan adalah Dekamon, Darmasri, Sitosim, Atonik dan
lain-lain dengan ukuran satu sendok teh dalam 20 liter air.
Berikan mulsa jika memasuki musim kering. Mulsa mencegah penguapan daun dan tanah
serta membuat tanah lembab dan gembur.
Hama dan Penyakit
Ada musim agar penyakitnya tidak menular.
Keberhasilan kebun cabe sangat diperlukan. Kebun yang kotor akan merangsang
berjangkitnya penyakit keriting. Oleh karena itu, tanamlah bibit-bibit yang sehat. Gunakanlah
pupuk yang sesuai jenis dan dosisnya, karena pemupukan yang tepat akan berpengaruh
kepada pertumbuhan tanaman cabe yang akibatnya akan menambah daya tahan terhadap
serangan hama dan penyakit.
Keberhasilan kebun cabe sangat diperlukan. Kebun yang kotor akan merangsang
berjangkitnya penyakit keriting. Oleh karena itu, tanamlah bibit-bibit yang sehat. Gunakanlah
pupuk yang sesuai jenis dan dosisnya, karena pemupukan yang tepat akan berpengaruh
kepada pertumbuhan tanaman cabe yang akibatnya akan menambah daya tahan terhadap
serangan hama dan penyakit.
Pemetikan Hasil
Buah pertama telah kemarau tanaman cabe sering diserang oleh hama lalat buah (Docus
dorsalis) yang bisa merusak buah cabe, kutu daun (Myzus persiace, Tripa spp. dan Aphis
spp.) dapat di berantas dengan pestisida Orthene 75 Sp, Hosianon 40 Ec, dan Curacron
yang disemprotkan setup seminggu.
Pada muslin penghujan, tanaman cabe banyak diserang, penyakit seperti Antraknose atau
Krapak (Colectroticum capsici) dan cendawan yang menyebabkan bercak daun (Phytophtora
capsici) serta penyakit layu (Pseudomonas solanaceanum). Penyakit ini dapat dicegah dan
diberantas dengan fungisida seperti Dhitane 45 dan fungisida lainnya.
Penyakit virus yang banyak menyerang pada tanaman cabe yang mengakibatkan daun
menjadi keriting berwarna kekuning-kuningan. Dari itu lebih baik tanaman yang terserang
penyakit itu dibongkar dan dibakar dapat dipetik pada umur 80 - 85 hari setelah tanam.
Tanaman yang baik dapat dipetik 20 - 25 kali petik setiap 4 hari sekali. dengan produksi 3 - 4
ton per hektar ( 1,5 - 2 ons per rumpun tanaman).
dorsalis) yang bisa merusak buah cabe, kutu daun (Myzus persiace, Tripa spp. dan Aphis
spp.) dapat di berantas dengan pestisida Orthene 75 Sp, Hosianon 40 Ec, dan Curacron
yang disemprotkan setup seminggu.
Pada muslin penghujan, tanaman cabe banyak diserang, penyakit seperti Antraknose atau
Krapak (Colectroticum capsici) dan cendawan yang menyebabkan bercak daun (Phytophtora
capsici) serta penyakit layu (Pseudomonas solanaceanum). Penyakit ini dapat dicegah dan
diberantas dengan fungisida seperti Dhitane 45 dan fungisida lainnya.
Penyakit virus yang banyak menyerang pada tanaman cabe yang mengakibatkan daun
menjadi keriting berwarna kekuning-kuningan. Dari itu lebih baik tanaman yang terserang
penyakit itu dibongkar dan dibakar dapat dipetik pada umur 80 - 85 hari setelah tanam.
Tanaman yang baik dapat dipetik 20 - 25 kali petik setiap 4 hari sekali. dengan produksi 3 - 4
ton per hektar ( 1,5 - 2 ons per rumpun tanaman).
Sumber : Menuju Pertanian Tangguh, Surat Kabar Sinar Tani, 1996
Langganan:
Postingan (Atom)